ILMU BUDAYA DASAR
KELOMPOK 2, KONSEP 2
KEINDAHAN
Disusun
oleh:
1.
Debby Chintya Dewi, 21318696
2.
Inez Hafizhah Zahra, 23318334
3.
Marcelina Michelle Maheswari, 23318955
4. Raina Shintasya Tamanbali, 25318846
Kelas 1TB02
S1 – Teknik Arsitektur
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Gunadarma
Tahun 2019
DAFTAR ISI
Halaman Judul
………………………………………………………………………………… i
Daftar Isi
…………………………………………………………………………………………. ii
I. PENGERTIAN
………………………………………………………………………………. 1
II. UNSUR- UNSUR KEINDAHAN
………………………………………................ 3
III. MACAM-MACAM KEINDAHAN DALAM
SENI…………………………..... 4
IV. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG SESEORANG
MENCIPTAKAN
KEINDAHAN………………………………………………………………….....................
5
V. PENGARUH KEINDAHAN PADA JIWA MANUSIA
……………………….. 6
VI. CONTOH DALAM KESEHARIAN
……………………………………………...... 7
VII. MASALAH
………………………………………………………………………………… 7
VIII.
SOLUSI………………………………………………………………………………....... 8
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….... 10
Manusia dan Keindahan
A.PENGERTIAN
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari
orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi
kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar
atau elok.
Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika,
sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah
sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan
keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Keindahan berasal dari kata indah, yang artinya adalah
bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat
indah adalah segala hasil seni meskipun tidak semua hasil seni indah,
pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga), Manusia (wajah,
mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh) Keindahan adalah identik dengan
kebenaran atau kenyataan.
Keindahan identik dengan kebenaran. sesuatu yang indah
itu selalu mengandung kebenaran Walaupun kelihatanya indah tapi tidak
mengandung kebenaran maka dari itu pada prinsipnya tidak indah.
The Liang Gie mengatakan dalam bukunya ‘Garis Besar
Estetik’ (Filsafat Keindahan) dalam bahasa inggris keindahan itu diterjemahkan
dengan kata “beautiful” Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”. Kata-kata
itu berasal dari bahasa latin “bellum”. Akar Katanya adalah “bonum” yang
berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan
terakhir dipendekan sehingga ditulis “bellum”.
Ia menjelaskan, orang harus membedakan antara
keindahan sebagai kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda yang indah. Untuk
membedakan kedua hal ini, dalam bahasa inggris sering digunakan istilah
“Beauty” (keindahan) dan “The Beautiful” (benda atau hal yang indah).
Dalam pembatasan filsafat, kedua
pengertian ini kadang-kadang dicampuradukan saja disamping itu terdapat juga
perbedaan menurut luasnya perngertian ini sebagai berikut:
a) Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas merupakan
pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula
kebaikan, plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang
indah, Sedangkan Aritoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain
baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan
yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah
dan adab kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam
arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan
dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi Keindahan dalam arti
luas meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
b) Keindahan dalam arti estetik murni
menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu
yang diserapnya.
c) Keindahan dalam arti terbatas adalah yang
menyangkut benda-benda yang dapat diserap dalam pengelihatan, yaitu berupa
keindahan bentuk dan warna.
Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan
:
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang
sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal Contohnya tariadisebut
halus dan kasar
2. Nilai intrinsik yakni sifat haik yang
terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut.
Keindahan bersifat universal, artinya
keindahan yang akan terikat oleh selera perorangan waktu, tempat atau daerah
tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara
lain segala hasil seri, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota
tubuhnya dan lain sebagainya.
Keserasian merupakan bagaian atau yang dapat
mewujudkan keindahan. Keserasian mengandung unsur pengertian, perpaduan,
pertentangan, ukuran dan seimbang. Misalnya orang dalam berpakaian
memperhatikan antara kulit dan warna yang disukai cocok, warna kulitnya hitam
tidak cocok kelihatannya apabila ia memakai warna hijau. Warna hijau cocok
untuk orang yang berkulit langsat.
B.UNSUR-UNSUR DAN KEINDAHAN
Keindahan dapat diartikan sebagai keadaan yang enak
dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan sendiri mempunyai unsur.
Unsur adalah satuan bagian penting yang membentuk
sesuatu kebulatan yang lebih besar yang dapat bersifat pokok, atau hanya
bersifat pelengkap. Karena tanpa memiliki sebuah unsur yang sedarhana ataupun
rumit suatu keindahan akan menjadi kurang indah. Keindahan juga dianggap
sebagai suatu kebulatan yang memiiki berbagai usur yang membuat sesuatu hal
dikatakan indah. Menurut Aristoteles unsur-unsur keindahan dalam alam maupun
pada karya manusia adalah suatu ketertiban dan suatu besaran (ukuran tertentu).
Filsuf Abad Tengah Thomas Aquinas mengatakan, keindahan meliputi 3 persyaratan,
yaitu:
1. Integrity or perfection (keutuhan atau
kesempurnaan)
2. Proportion or harmony (perimbangan atau keserasian)
3. Brightness or clarity (kecemerlangan atau
kejelasan)
Gagasan Thomas Aquinas terhadap keindahan merupakan
pengaruh dari Aristoteles karena dia adalah pengagum Aristoles. Dengan 3
persyaratan yang dikemukakan oleh Aquinas maka para ahli modern 3 unsur
keindahan disebut kesatuan, perimbangan, dan kejelasan yang merupakan titik
awal dari kebesaran suatu karya seni.
Bertolak dari keserasian, pada dasarnya keindahan itu
adalah sejumlah kualitas yang paling sering disebut suatu kesatuan (unity),
keselarasan (harmony), kesetangkupan (simetry), keseimbangan (balance) dan pertentangan
(contrast). Keindahan juga tersusun dari berbagai keselarasan dan pertentangan
dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
Kehalusan dalam pengertian keindahan bagi manusia
dimaksudkan sebagai sikap lembut dalam menghadapi orang lain. Lembut dalam
mengucapkan kata-kata, lembut dalam roman muka, lembut dalam sikap anggota
badan lainnya. Hal ini berarti menyangkut kesopanan atau keadaban dari sikap
manusia dalam pergaulannya baik masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas.
Menurut Alex Ganur dalam bukunya yang
berjudul etika bahwa unsur-unsur dan bagian yang dapat melahirkan sikap halus
atau kasar adalah :
a. Anggota badan, bahwa anggota badan yang melahirkan
sikap kehalusan atau kasar seperti kaki, tangan, kepala, bahu, mulut, bibir,
mata dan roman muka. Orang yang kesadaran etisnya tinggi, sikap-sikap kakinya
dikendalikan sebaik-baiknya untuk tidak mengganggu atau merugikan orang lain.
b. Bahasa, orang yang kesadaran etisnya tinggi bisa
memilih kata-kata yang sopan, penyusunannya juga teratur, serta pandai mengatur
dan mengendalikan nada, irama dan alun suara dalam mengucapkan isi hati,
keinginan dan buah pikirannya.
c. Bagian-bagian rohani, melahirkan
sikap yaitu pikiran, perasaan dan kemauan (cipta, rasa dan karsa). setiap
tindakan dan perbuatan timbul karena adanya kemauan. Dengan adanya kemauan,
manusia dapat menentukan pilihan berbuat atau tidak berbuat sesuatu baik
berbuat baik atau tidak berbuat baik.
Ketiga unsur rohaniah diatas merupakan jalinan yang
kuat sekali dan yang membuat orang dinamis. Dengan pikiran, manusia dapat
mengendalikan keauan dan perasaannya. Hal ini berarti dapat mengendalikan
tingkah lakunya sesuai dengan rasionya. Demikian pula perasaan halus akan
melahirkan jalan pikirannya sehingga dapat melahirkan pikiran yang bijaksana
atau akal yang sehat.
C. MACAM –MACAM KEINDAHAN DALAM SENI
Keindahan seni mencakup berbagai banyak hal
diantaranya yaitu seni 2 dimensi dan seni 3 dimensi. Seni 2 dimensi yaitu seni
yang hanya bisa di nikmati keindahannya saja tetapi tidak berbentuk seperti
yang 3 dimensi karena hanya mencakup dalam gambar, contohnya seni lukis atau
seni art.
Sedangkan seni 3 dimensi yaitu seni yang
bisa dinikmati keindahanya dalam bentuk dan nyata berbentuk contohnya seni
patung dan sebagainya.
Keindahan alam mungkin mencakup dalam lingkungan yang
berada di sekitar kita, karena keindahan alam bisa di nikmati oleh semua orang
tanpa terkecuali bahkan banyak keindahan alam yang terdapat di indonesia yang
seharusnya dinikamati oleh para pribumi.
Keindahan moral adalalah suatu keindahan yang terdapat
pada sikap dan tingkahlaku yang ada pada setiap manusia. Keindahan moral akan
terasa indah apabila semua sikap dan tingkahlaku yang dilakukan baik dan berada
pada tempatnya. Keindahan moral setiap orang akan berbeda, tergantung pada
manusianya sendiri yang menyikapi dan menempatakannya.
D. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG SESEORANG
MENCIPTAKAN KEINDAHAN
1. Tata Nilai yang Telah Usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang
sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan
yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa,
pingitan, derajad wanita lebih rendah dari derajad laki-laki. Tata nilai
semacam ini dipandang sebagai mengurangi nilai moral kehidupan masyarakat, sehingga
dikatakan tidak indah. Yang tidak indah harus disingkirkan dan digantikan
dengan yang indah. Yang indah ialah tata nilai yang menghargai dan mengangkat
martabat manusia, misalnya wanita. Hal ini menjadi tema para sastrawan zaman
Balai Pustaka, dengan tujuan untuk merubah keadaan dan memperbaiki nasib kaum
wanita. Sebagai contoh novel yang menggambarkan keadaan ini ialah “layar
terkembang” oleh Sutan Takdir Alisyahbana, “Siti Nurbaya”
2. Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan
ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari
tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan
seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan
ketentuanketentuan hukum agama, dan moral masyarakat. Yang demikian itu
dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak indah. Yang tidak indah itu
harus disingkirkan melalui protes yang antara lain diungkapkan dalam karya
seni. Sebagai contoh ialah karya seni berupa sanjak yang dikemukakan oleh W.S.
Rendra berjudul “Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta”. Di sini pengarang
memprotes perbuatan bejad para pejabat, yang merendahkan derajad wanita dengan
mengatakan sebagai inspirasi revolusi, tetapi tidak lebih dari pelacur.
3. Penderitaan manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu
menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri.
Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa.
serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya.
Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan
tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan
tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat
bagi kemanusiaan.
4. Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan
alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam
merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja
keindahan ciptaan Tuhan itu. Seindah-indah tinian terhadap ciptaan Tuhan, tidak
akan menyamai keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri. Kecantikan seorang wanita
ciptaan Tuhan membuat kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena itu ia berusaha
meniru ciptaan Tuhan dengan melukis Monalisa sebagai wanita cantik. Lukisan
monalisa sangat terkenal karena menarik dan tidak membosankan.
E. PENGARUH KEINDAHAN PADA JIWA MANUSIA
Pengaruh atau peran dari keindahan yang mempunyai daya
tarik yang sangat kuat mengakibatkan berubahnya situasi dan kondisi pada diri
manusia, dampak dari keindahan dapat sangat dirasakan oleh manusia, keindahan
bisa mengubah suasana yang tidak nyaman bisa menjadi nyaman, dapat
menghilangkan galau, bahkan dengan seringnya kita melihat keindahan maka
kesehatan jiwa kita akan sangat bagus, bahkan sugestinya baik pada tubuh dan
psikologis kita.
F. CONTOH DALAM KESEHARIAN
1. Pada diri sendiri : Menata diri
sedemikian rupa untuk memperindah penampilan diri agar terlihat siap dalam
menjalani hari.
2. Pada alam: Keindahan Alam dapat
diartikan dengan penglihatan akan suatu pesona alam, dan dapat dijelaskan
dengan kata-kata begitu juga sama dengan keindahan seni.
Dengan contoh keindahan lingkungan
sekitar yang disirami air agar tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan yang
indah.
3. Pada Manusia lain :
• Persahabatan memberi dampak positif
dan menampakkan nilai luhur bagi manusia di sekitarnya.
• Persahabatan akan mengajak manusia
melewati dinamika pendewasaan diri, pertumbuhan dan mengelola emosi.
4.Pada Tuhan : Keindahan yang didapatkan dari sang
pencipta adalah keindahan bahwa diri kita masih diberi hidup dan diberikan
kesehatan pada hari ini dan keesokan harinya.
G. MASALAH
Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat,
merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Sambas. Wilayah pesisir Bengkayang
terletak di Kecamatan Sungai Raya, memiliki ekosistem yang menarik dan
berpotensi untuk dikembangkan sebagai wisata bahari. Dengan keistimewaan yang
dimiliki kawasan ini khususnya di Pulau Lemukutan, Pemerintah kabupaten
Bengkayang telah menetapkan Pulau Lemukutan sebagai Kawasan Konservasi dan
Wisata Alam Laut Bengkayang.
Seiring dengan meningkatnya berbagai aktivitas
pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut di kawasan Pulau Lemukutan dan
sekitarnya. Sebagai konsekuensi dari pertambahan penduduk di wilayah tersebut,
telah menimbulkan berbagai tekanan terhadap kondisi terumbu karang di kawasan
tersebut. Hasil survey kondisi terumbu karang pada tahun 2005 di Lemukutan dan
sekitarnya, menunjukan bahwa secara umum kondisinya sedang hingga bagus dengan
luas penutupan karang hidup sebesar 50 – 74,9 %( Departemen Kelautan dan
Perikanan, 2004).
Terumbu karang merupakan bagian dari keindahan alam
yang ada dimuka bumi yang harus dijaga untuk keselamatan hewan air dan
manusianya sendiri. Manfaat langsung terumbu karang antara lain sebagai habitat
ikan dan biota lainnya, pariwisata bahari, dan lain-lain. Sedangkan manfaat
tidak langsung, antara lain sebagai penahan abrasi pantai dan pemecah
gelombang. Terumbu karang adalah salah satu ekosistem laut yang paling penting
sebagai sumber makanan, habitat berbagai jenis biota komersial, menyokong
industri pariwisata, menyediakan pasir untuk pantai, dan sebagai penghalang
terjangan ombak dan erosi pantai.
Faktor-faktor penyebab rusaknya terumbu
karang menurut Burke et al. (2002) bahwa Terdapat beberapa penyebab kerusakan
terumbu karang yaitu :
1. Pembangunan di wilayah pesisir yang
tidak dikelola dengan baik
2. Aktivitas di laut antara lain dari
kapal dan pelabuhan termasuk akibat langsung dari pelemparan jangkar kapal
3. Penebangan hutan dan perubahan tata
guna lahan yang menyebabkan peningkatan sedimentasi
4. Penangkapan ikan secara berlebihan
memberikan dampak terhadap keseimbangan yang harmonis di dalam ekosistem
terumbu karang 5. Penangkapan ikan dengan menggunakan racun dan bom
6. Perubahan iklim global.
H. SOLUSI
Solusi dari masalah yang terjadi dengan dibuatnya
terumbu karang buatan. Terumbu karang buatan (Artificial reefs) adalah habitat
buatan yang di bangun di laut dan diletakkan didasar perairan yang tidak
produktif dengan meniru beberapa karakteristik terumbu alami dengan maksud
memperbaiki ekosistem yang rusak, sehingga dapat memikat jenis-jenis organisme
laut untuk hidup dan menetap serta meningkatkan produksi perikanan.
Dengan dibuatnya terumbu karang tersebut kita sebagai
manusia tetap bisa mempertahankan keindahan alam yang telah pencipta buat untuk
memperindah alam, tempat hidup hewan laut, dan juga pelindung manusia dari
terjangan ombak dan erosi pantai.
Daftar Pustaka
Suelaeman, Munandar. 1998. Ilmu Budaya
Dasar Suatu Pengantar . Bandung: Refika Aditama
Widhago
Djoko, dkk.2015.Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Tri Prasetya Joko. 2004. Ilmu Budaya
Dasar. Jakarta: PT Asli Mahasatya
Komentar
Posting Komentar